Para ulama pendukung Hisab

Data ini saya peroleh dari website Muhammadiyah yang menukil hasil penelitian Dr. Arwin Juli Butar-butar yang menyatakan beberapa ulama yang mendukung Hisab. Saya sendiri belum menelusuri bagaimana pernyataan tiap ulama ini. Namun, data ini penting untuk saya rekam dalam tulisan ini, sehingga suatu saat, saya bisa melakukan penelitian lebih lanjut.

Adapun para ulama yang mendukung hisab sebagaimana disebutkan oleh Dr. Arwin Juli Butar-butar adalah sebagai berikut:

Ulama Klasik
Mutharrif bin Abdillah (w. 78 H/697 M),
Ibn Qutaibah (w. 276 H/889 M),
Ibn Suraij (w. 306 H/918 M),
Ibn Daqiq al-‘Id (w. 702 H/1302 M),
Taqiyyuddin as-Subki (w. 756 H/1355 M),
Al-Qalyubi (w. 1069 H/1658 M),
Asy-Syarwani (w. 1301 H/1883 M),
Al-‘Ubbadi (w. 994 H/1585 M)

Ulama Kontemporer
Ahmad Muhammad Syakir (w. 1377 H/1958 M),
Muhammad Rasyid Ridha (w. 1354 H/1935 M),
Thanthawi Jauhari (w. 1358 H/1938 M),
Yusuf al-Qaradhawi (w. 2022 M),
Ali Jum’ah (l. 1952 M).

Data ini akan sangat bermanfaat jika diteliti lebih lanjut Bagaimana pandangan tiap ulama tersebut serta change and continuity dari tiap pandangan para ulama tersebut terkait dengan hisab. Artikel selengkapnya tentang data ulama tersebut yang menukil pernyataan Dr. Arwin Juli Butar-butar dapat dilihat pada link https://muhammadiyah.or.id/daftar-ulama-yang-mendukung-penggunaan-hisab-dibanding-rukyat/ .

Biografi Abdul Hay Al-Farmawi

 Saya kesulitan untuk mendapatkan biografi Abdul Hay Al Farmawi. Buku beliau Al-Bidayah fi Al-Tafsir Al-Mawdhu'i juga tidak mudah didapatkan. Bahkan, dalam sebuah Seminar Internasional yang kami ikuti di Langkawi Malaysia, seorang dosen salah satu Universitas di Malaysia meneliti pemikiran Abdul Hay Al-Farmawi tanpa memiliki buku tersebut. Kami berikan pdf buku tersebut yang kami dapatkan di perpustakaan Pusat Studi Al-Qur'an milik Muhammad Quraish Shihab di Jl. Kertamukti Tangerang selatan. Buku tersebut kami dapatkan setelah mencari-cari dari berbagai tempat. Dalam buku tersebut, biografi Farmawi juga tidak ada.

Tafsir Al Manar, tulisan Muhammad Rashid Ridla atau Muhammad Abduh?

 Kita sering mendengar kitab Tafsir Alquran Al Hakim yang dikenal dengan nama Tafsir Al Manar. Ada orang yang menyebut buku ini ditulis oleh Muhammad Abduh, namun ada cendekiawan lain yang menyatakan bahwa buku ini ditulis oleh Muhammad Rasyid Ridla. Artikel ini sedikit membahas tentang masalah tersebut berdasarkan pembacaan kami dalam tafsir Al Manar dan literatur-literatur lainnya.

Biografi Ahmad Sayyid Al Kumi

 ولد الأستاذ الدكتور أحمد السيد الكومي في محافظة البحيرة في مصر، وهي محافظة أنجبت كثيرًا من العلماء الذين ذاع صيتهم واشتهر ذكرهم، لا في مصر وحدها، بل في العالم الإسلامي والعالم كله، وكان الشيخ رحمه الله يفخر بهذا، ونفخر دائمًا أن الشيخ محمد عبده رحمه الله كان من مواليد هذه المحافظة.  

Profesor Doktor Ahmad Al-Sayyid Al-Kumi lahir di provinsi Al-Buhaira di Mesir, yang telah melahirkan banyak ulama yang terkenal tidak hanya di Mesir tetapi juga di dunia Islam dan dunia secara keseluruhan. Sang Syaikh, semoga Allah merahmatinya, sangat bangga dengan ini, dan kita selalu bangga bahwa Syaikh Muhammad Abduh, semoga Allah merahmatinya, juga dilahirkan di provinsi ini.

.

Harakat Akhir Sebuah Kata dalam Bahasa Arab

 Harakat akhir sebuah kata dalam Bahasa Arab lazimnya disebut dengan tanda-tanda i'rab (alamah al-i'rab) jika kata tersebut termasuk kata yang mu'rab (dapat dii'rab). Harakat akhir yang kita bahas dalam artikel ini tidak terbatas pada kata yang mu'rab saja, namun juga meliputi kata yang mabni. Kata yang mabni adalah kata dalam bahasa Arab yang belakangnya tidak berubah karena dipengaruhi kedudukannya, baik pelaku, objek, atau apapun.

Buku-buku tentang Tafsir Mawdhu'i

Kali ini saya akan berbagi tentang nama-nama buku yang membahas tentang Tafsir maudhu'i. Hal ini merupakan suatu hal yang penting terutama untuk siapa saja yang ingin atau mau mengkaji tafsir maudhu'i. Ada beberapa buku yang saya sudah memiliki pdf-nya atau memiliki dalam bentuk hardfile/ buku cetak, namun ada beberapa yang saya belum memilikinya. Buku yang saya sudah memiliki PDF nya akan saya share sehingga Anda dapat mendownloadnya dengan mudah. Baik berikut adalah buku-buku tentang metode tafsir maudhu'i:

Posisi Abduh dalam Tafsir Mawdhu'i

Muhammad Abduh adalah seorang tokoh pembaharu yang lahir pada tahun 1849 Masehi dan wafat pada tahun 1905 Masehi. Berbeda dengan guru beliau, Jamaludin Al afghani (1839-1897) yang fokus pada bidang politik, Abduh lebih memfokuskan dakwah pada bidang sosial dan pendidikan. Beberapa tahun sebelum akhir hayatnya, Abduh diminta oleh Ridho untuk menyampaikan kajian tafsir di masjid Al Azhar. Kajian ini selalu ditulis oleh Muhammad Rasyid Ridho dan kemudian disusun dan diterbitkan dalam bentuk kitab tafsir dengan nama Tafsir Al-Qur'an Al-Hakim yang dikenal dengan nama Tafsir Al-Manar. Abduh yakin bahwa tujuan yang paling tinggi dalam tafsir Alquran adalah bagaimana umat Islam dapat mendapatkan petunjuk dari Alquran sehingga mengarahkan mereka pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Inilah yang menjadi alasan beberapa sarjana Islam yang fokus pada kajian tafsir menyebut corak tafsir Al Manar itu adalah adab ijtima'i, meminjam istilah Muhammad Husein Al zahabi, atau aqliyah ijtima'iyyah meminjam istilah Fadl Abbas. Selain itu, dalam mukadimah tafsir Al Manar disebutkan bahwa tafsir yang paling baik adalah menafsirkan sebuah kata dalam Alquran dengan mengumpulkan ayat-ayat yang terkait dengan kata tersebut. Beberapa poin di atas tampaknya menjadi alasan Farmawi untuk menyebut Abduh sebagai pemimpin tafsir maudhu'i di era modern.